Label

about me (2) CHILDHOOD (1) english (5) family (4) fiction (1) galau (8) gereja (3) jalan-jalan (1) jobseeker (1) junk (5) kuliah (1) memories (9) motivasi (1) prayer (1) quote (5) random (3) skripsi (6) teman (3)

Jumat, 05 November 2010

KAMU BUTUH SESEORANG DAN DIA

KAMU BUTUH SESEORANG DAN DIA


Friday, November5' 2010_7.08 AM

Written by Desby Mian Berlianty Pasariu


Aku tahu bahwa semua manusia memiliki ceritanya masing-masing. Namun kau akan terkejut ketika mengetahui fakta dari balik cerita yang selama ini mereka sembunyikan. Bergaullah, sungguh.. karena kau akan menemukan komparasi yang indah dalam hidup ini, mungkin [katakanlah] menjadi sedikit merasakan empati dan simpati kepada orang lain [no, bukan mengasihani..klo ternyata cerita hidupnya sungguh --sepertinya-- sangat berat].


Tapi secara gak langsung kita jadi mengerti [menambah pengertian] bahwa setiap manusia membutuhkan seseorang [jangan berpikir harus punya kekasih atau apalah sebutannya, oke itu penting tapi bukan yang terutama --lagi pula-- bukan itu maksudnya] untuk mendengarkan lebih dalam keluh kesahnya, meluangkan waktumu sedikit lebih banyak mengerti maksudnya, mengurangi beban hatinya, perhatian untuk mengisi jiwanya yang kosong [mungkin maksudku adalah pernah merasakan kesepian ditengah keramaian?? --kira-kira seperti itu--].


Oke, mungkin akupun belum pernah mengalami hal-hal yang mereka rasakan [sulit sekali sepertinya].. tapi, hmmm.. mereka [orang-orang yang terbebani --mungkin aku juga salah satunya tanpa disadari--] bahkan merasakan sebatas support dan rangkaian verbal saja tidak cukup untuk membangkitkan hasratnya keluar dari keterpurukan. Ya, ampun.. sebenarnya apa yang ingin aku sampaikan sih??! Sebenarnya akupun bingung tak terkira.. [bodohnya, kenapa menulis disini??!!].


Apa yah, entahlah, ada sesuatu yang sulit sekali dijelaskan dan terus terang aku sangat berusaha keras untuk menemukan kata yang tepat.. Kau tahu? Ada rasa yang berbeda ketika orang lain [sebatas kekasih, sebatas kawan ring-2, bahkan sebatas kawan ring-3, terkadang kawan ring-1 pun agak kurang rasanya] mencoba memberikan support kepada kita [baiklah --katakanlah-- mereka sedang menunjukkan kepeduliannya terhadap apa yang sedang kita alami].


Hmm.. entah kenapa itu terdengar seperti angin lalu saja tanpa ada yang membekas sedikitpun. I mean,--mungkin-- kau merasakan bahwa mereka tidak sedang sungguh-sungguh mencoba mendalami perasaanmu. Wow, kedengarannya self-centered sekali yah? [maunya apa sih??]. Sedikit agak berpikiran buruk terhadap niat baik orang tersebut. Kita intermezzo dulu deh..


Hey, ada yang bingung apa maksud ring-ring tersebut?! Itu sebenernya adalah doktrin baru yang telah kami [aku dan teman2] sepakati ketika berincang-bincang pada suatu hari yang terlalu cerah hingga rasanya melelehkan seluruh tubuh dan pikiran kami yang berujung omongan yang ngalor-ngidul..


Kawan ring-1 adalah teman terdekat kita [biasanya] orang menyebutnya best friends [di kampus namanya peer-group], teman yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama kita, mendengarkan curahan hati, intinya adalah orang-orang yang kamu anggap sangat dekat hingga bahkan tahu jelek-jelaknya kamu [yang suka sendawa habis makan, yang sering gak mandi pagi klo berangkat ke kampus, yang selalu pake jeans yang sama selama seminggu, yang jarang cuci rambut, yang makan paling lelet, dll].


Kawan ring-2 adalah penjabarannya lebih seperti teman-teman sekelas [ketemu tiap hari tapi gak terlalu ada kontak batin --halah--]. Akrab sih, tapi tetep aja berbeda keakrabannya sama temen yang ring-1. Mereka gak tau buruk-buruknya kita gimana sebenernya, yang klo berkomunikasi tuh klo ada yang penting dan yang mau diomongin aja.


Kawan ring-3 adalah orang-orang yang sebenarnya kita tahu [harap bedakan dengan -kenal-], tentu berbeda kawan!! Mereka adalah bener-bener orang yang cuman klo ketemu say "hello" juga udah beruntung banget.


Oke, balik lagi ke pembicaan awal.. Sebenernya gak mencoba untuk sok pinter juga [saya tahu persis kapasitas limit otak saya yang aslinya --sangat limit--] tapi cuman pengen tahu kenapa sih? Apa sih yang sebenarnya diinginkan oleh orang-orang seperti itu?. Oke [pliss, jangan judge saya.. memang saya tidak belajar ilmu Psikologi dengan intensif --sebenarnya gak pernah belajar sama sekali-- tapi emangnya salah ya klo mau tau aja?]. Lupakanlah, saya hanya sedang monologue seperti orang waras. Beberapa kasus yang pernah saya alami [sok jadi detektif --minta dilemparin martabak coklat--], mereka butuh sesuatu yang sekedar dari kata-kata [ini sungguh --sekedar kata-kata-- tidak membantu sama sekali].


Tapi apa kau tahu, ketika kita bisa memeluk seseorang, perasaanmu sedikit terbantu.. seolah-olah, bebanmu sedikit terangkat [lumayanlah]. Menurutku, ketika kamu bisa memeluk seseorang dalam masa-masa sulit kau bisa merasakan hangat tubuhnya yang menghangatkan jiwamu [ini lagi ngomong apa deh?!!] kamu mengerti dengan hatimu bahwa ia tulus dan ingin kau berbagi bebanmu dengannya [ini jauh lebih bermanfaat bukan?!]. Maka itulah yang kulakukan.. Aku melepasakan sekitar 30% bebanku [sebenarnya ini itungan yang gak berdasar, tapi kira-kira segitulah..].


Kau tahu bagaimana rasanya ketika orang yang sangat kau harapkan memberikan support namun kau tidak mendapatkannya? [Oh, tidak!! Itu terlalu buruk, kawan!! Rasanya.. Hmmm,, ingin sekali berteriak, menghantamkan tubuh ketanah dari lantai 10, membiarkan diri diserang tinju yang bertubi-tubi oleh Mike Tyson dan [bahkan] mengutuki hidup ini --agak lebai--] tapi tentu itu akan terlintas di kepalamu dan kepalaku yang hanya berisi otak seukuran kepalan tangan yang berusaha mengerti semuanya sekaligus dan ini sangat --amat-- membuat GILAAA!!. Lha, kenapa gak bilang aja sama orang itu klo memang kamu sedang butuh dukungannya? [ribet banget --tapi ada sesuatu yang beda--]. Ngomongnya itu terus tanpa ada satu konklusi yang jelas!


Hmm,, bagaimana klo orang yang paling special itu adalah orang tuamu, orang yang selalu berada didekatmu selama ini [selama umurmu]. Mereka lupa [apa iya bisa demikian??] untuk memperhatikan anaknya.. Bahwa mereka gak hanya membutuhkan kecukupan secara jasmani dan materi aja [artinya perlu juga sih..], tapi lebih dari sekedar itu.. --Indeed!!-- Sesuatu yang eerrgghh.. [jadi geregetan ngomongnya] tentang "Hati" Semua orang pasti mengakui [seluruh manusia yang mendiami bumi ini] bahwa bagian yang paling sensitif dari manusia adalah ya itu tadi..


Ketika hatinya kosong, maka semuanya menjadi tidak bermakna.. Orang tua [hanya mereka --gak ada yang lain--] yang bisa mengisinya hingga penuh. Maka kamu akan bisa memenuhi hati orang lain juga [ini seperti efek Domino]. Ketika kau telah merasakan bagaimana dikasihi maka timbul keinginian untuk melanjutkan kasih itu, kau juga ingin orang lain merasakannya [bagi orang yang normal]. Begitulah kira-kira..


Bagaimana tentang konsep kekasih [pacar] yang memberikan support? Well, mungkin pendapatku yang diatas itu gak bisa berlaku untuk semua orang [sok berteori aja sih, tapi belum tau bener ato gak?!]. Aku sedang mencari alasan [bukan, maksudnya penjelasan] dalam hal apa teori ku tadi tidak berlaku ya?? [sangat berhati-hati]. --Semoga gak salah dan gak ada yang merasa tersinggung nih-- Mungkin [mungkin lho..], ketika orang tua tersebut sudah tidak ada [hanya itu yang aku punya]. Selebihnya entah itu karena perceraian, hubungan yang gak harmonis --> well, ending-endingnya harus balik ke konsep awal deh! [kayaknya..].


Kekasih, [saat ini] rasanya dia yang paling berarti bahkan kadang jadi bohong sama orang tua hanya biar bisa ketemuan sama si doi [ini pengalaman pribadi dan akuilah bahwa semuanya pun merasakan demikian]. Ketika ia memberikan support, rasanya [lebih tepatnya --sensasinya--], DASYAT!! Seriously, karena itu tadi konsep 'orang yang sangat kamu butuhkan' yang kamu harapkan memberikan support dan kamu mendapatkannya!! [hebat bukan?!]. Katakanlah YA!! [gak usah malu-malu, aku pun demikian]. Tapi bagaimana jika situasinya dibalik? [ia tidak memberikan support??].. Wew, kurasa sensasinya gak kalah dasyatnya seperti ia memberikan support. Paraahhh!!!


Apakah, penjelasanku humanis sekali? Karena sama sekali tidak menyinggung mengenai kekuatan yang sangat besar di luar kehidupan manusia? Yang terlalu berkuasa atas hidup manusia? dan orang-orang menyebutnya --TUHAN--. Sebenarnya aku bukan seorang Agnostik atau bahkan Atheis, tidak..!! [walaupun sempat kepikiran menjadi Agnostik, namun buru-buru aku kubur niat itu karena aku merasa --mainnya perasaan terus-- hampa sekali dan tersesat]. YA, ketika tidak ada seseorang yang mengetahui perasaanku, ketika tidak ada seorangpun yang dapat mendengarkanku, atau ketika aku --bahkan-- tidak dapat menceritakannya ke orang lain --> paling tidak aku masih punya Tuhan.


Maka [apakah?] kesimpulannya Berdoalah..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar